Jumat, 07 Januari 2011

Derita Suamiku

Hari minggu yg mengejutkan bagiku pada bulan Desember 2006. Waktu itu setelah Sholat Dzuhur aku dan 
anakku sedang makan siang. Tiba-tiba dikagetkan dengan datangnya anak buah suamiku menjemput kami
untuk segera pergi kegudang tempat suamiku bekerja,dan dengan perasaan yang mulai tidak enak kamipun
berangkat. Sesampainya digudang,aku begitu kaget karena begitu banyak orang berkumpul termasuk dengan
papa dan mama mertuaku, akhirnya mereka membawa aku masuk kedalam  kantor.


Aku begitu kaget melihat keadaan suamiku, dengan tubuh lemah dan kaku dan dengan mengucap Astagfirullah, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa-apa, sedang anakku hanya bisa menangis sampai akhirnya datang lah seorang bidan yang tinggal dekat gudang itu memeriksa suamiku, dan akhirnya iapun berkata bahwa suamiku kena stroke. Dan tanpa pikir panjang lagi akupun meminta papa mertuaku untuk membawa suamiku ke  rumah sakit. Sesampai disana mereka lansung membawanya ke ruang UGD dan dokter jagapun langsung memeriksanya. Dan tidak berapa lama suamiku pun dibawa keruangan khusus
penyakit stroke. dengan hati yang kacau balau akupun ikut masuk ketempat suamiku dirawat dan akupun mulai merasakan kesedihan melihat dia dipasang berbagai macam alat ketubuhnya yang kaku dan tidak
sadarkan diri, tapi dengan nasehat dari keluarga suamiku juga teman-temannya yang ikut mengantar kami
 ke rumah sakit, hatiku pun mulai tenang apalagi dengan dokter dan perawat yang ramah padaku.

Keesokan harinya dokter datang untuk memberitahu apa yang dialamai oleh suamiku, ia menderita penyakit stroke, bukan karena darah tinggi, melainkan karena penyakit kuning (bilirubin yang sangat tinggi). Dari situlah aku baru tahu bahwa penyakit stroke dapat dialami oleh penderita penyakit  gula, hepatitis, liver, dll. 

Dan keesokan harinya lagi  karena keadaan suamiku belum stabil, atau  masih belum sadar, maka Iapun harus melakukan berbagai macam test, dari jantung, ginjal, dan akhirnya CT scan, dan dari hasil CT scan itulah ditemukan dokter bahwa pembuluh otak suamiku pecah dan akhirnya dokter memintaku untuk memenuhi sarannya untuk memberikan obat yang harganya sangat mahal, yang katanya obat tersebut berguna untuk
melengketkan kembali lukamya. Tanpa pikir panjang, aku memenuhi apa yang disarankan oleh dokter asal
suamiku dapat sembuh. Dan Alhamdulillah esoknya keadaan nya sudah mulai sadar, ingat dengan aku dan
anaknya kembali, walaupun dengan tubuh yang masih lemah dan kaku semakin hari mulai berangsur normal
karena setiap hari di sinar ultra violet, sampai akhirnya 12hr dirawat di rumah sakit akhirnya kami diizinkan
pulang kerumah.

Alhamdulillah aku bahagia sekali dapat membawa suamiku pulang kerumah, meskipun harus dengan kursi roda, karena kakinya masih belum bisa bergerak. Dan mulailah hari-hari dirumah aku sangat hati-hati merawat
nya dan setiap hari diterapi sinar dan juga senam ringan untuk mengembalikan tenaganya. Aku dan anakku setiap hari selalu memberi semangat padanya. Setelah  tiga  bulan lamanya ia duduk dikursi roda, akhirnya
ia mulai bisa melangkahkan kakinya sedikit-sedikit sampai akhirnya ia kembali seperti dulu lagi dan kembali dapat bekerja dan membawa kendaraan lagi.

Awal bulan februari tahun 2008 sepulang bekerja tiba-tiba suamiku mengalami demam yang sangat tinggi.
Aku kembali merasa cemas dan malam itu juga langsung ku bawa kedokter, setelah tes darah ternyata suami
ku menderita penyakit typus, aku kembali sangat sedih karena ia kembali lemas dan tidak mau makan. dan dua hari ia masih demam, tiba-tiba pada tengah malam saat ia bangun dari tempat tidur tiba-tiba ia mau terjatuh dan untung aku cepat menyambutnya dan dengan panik akupun segera memeriksa tensinya dan
begitu kagetnya karena tensi darahnya begitu rendah dan akupun langsung menelpon dokter, dan dokterpun menyuruh aku memberinya minum oralit dan barulah ia jadi tenang dan tertidur.Tetapi esok pagi waktu ia
terbangun, ia berteriak memanggilku karena ia merasakan kakinya kembali kaku dan berat juga dengan tangannya. Akhirnya akupun kembali membawanya ke dokter dan betapa kagetnya aku mendengar waktu
dokter mengatakan bahwa suamiku terserang stroke ringan lagi.

Ya Allah, inilah untuk kedua kalinya hari-hariku kembali merawatnya, dan ini harus lebih hati-hati
sekali. Dan ini benar-benar menguji kesabaranku, karena suamiku mulai merasakan keputus asaan dan ia
begitu sangat sensitif sekali dan kadang-kadang kulihat tiba-tiba ia sedang menangis, tapi dengan sabar aku
selalu merawatnya sangat hati-hati dan selama tiga bulan ia tidak dapat bangun dari tempat tidur dan dengan berbagai macam obat dan terapi ia lakukan sampai akhirnya akupun mulai merasakan kehidupan yang
benar-benar sulit dalam keuangan karena sudah hampir dua tahun dagangan boleh dikatakan sama sekali tidak jalan apalagi saat suamiku tiga bulan ditempat tidur maka aku benar-benar tidak bisa jauh darinya, jadi otomatis gudang benar-benar tutup. Sedangkan aku tiap hari  harus mengeluarkan biaya terapi dan seminggu sekali harus ke dokter syaraf dan spesialis penyakit dalam, dan dengan biaya yang tidak sedikit untuk membeli obatnya.Tapi dengan kesabaranku dan doa-doa kami, akhirnya kami dapat melewati semuanya
dengan rasa syukur bahwa suamiku masih diberi umur panjang. dan sampai akhirnya ia bisa kembali jalan
meskipun dengan kaki yang ditarik dan tangan masih lemas, tapi aku bangga dengannya karena ia kembali mulai bersemangat menjalani apa yang ia alami.

Setelah ia mulai kembali bisa berjalan lagi, tiba-tiba ia mulai merasakan bahwa tubuhnya sudah tidak normal seratus persen lagi. Karena ia merasakan bahwa ia tidak dapat duduk lama-lama dan tidak bisa melihat keramaian dan juga ia begitu takut dengan kegelapan, dan hasil pemeriksaan dokter, mengatakan bahwa suamiku menderita Vertigo yang mana penyakit itu didapatnya karena sudah begitu lamanya ia terbaring 
dan juga pengaruh dari begitu banyaknya obat-obat kimia yang telah diminumnya.Dan hingga hari inipun ia masih tetap dalam pengobatan dokter dan terapi. Dan Syukur  Alhamdulillah sewaktu kami pulang ber lebaran ke Jakarta, ia ketemu dengan sahabat lamanya yang juga menderita penyakit yang sama. Dan iapun menyarankan umtuk melakukan pengobatan di sana, yang akhirnya ia pun mencobanya hingga hari ini.
Meskipun aku tidak dapat menemaninya pergi berobat karena aku tidak bisa meninggalkan  anakku yang
harus sekolah, tapi aku sangat senang sekali mendengar bahwa setelah melakukan terapi baru dua kali,
suamiku mulai merasakan bahwa sekarang ia sudah tidak takut dengan kegelapan dan keramaian dan tubuh
nya terasa segar dan kuat lama-lama duduk ngobrol dengan saudara-saudaranya juga bisa kumpul dengan
teman lamanya. Dan iapun berniat untuk benar-benar sehat dulu atau sampai tuntas pengobatannya, ia
berkata sampai ia kembali bisa membawa kendaraan seperti dulu lagi.Aku bangga dengan semangatnya dan aku hanya bisa berdoa semoga Allah  SWT mengabulkan doa-doa kami.

Gejala, Penyebab, dan Akibat Stroke

Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
penyumbatan_pembuluh_darah
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
  1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
  2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
  3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
  1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
  2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).

Tanda dan Gejala-gejala Stroke

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
  1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
  2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
  3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke.

Faktor Penyebab Stroke

Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.

Derita Pasca Stroke

Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke.
Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat
Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut:
  • 1/3 --> bisa pulih kembali,
  • 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang,
  • 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.
Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang ditimbulkan setelah diserang stroke.
Akibat Stroke lainnya:
  • 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai.
  • 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat.
  • 70% menderita depresi.
  • 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri.
Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat.
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,
Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.

Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke.

5 komentar:

  1. Sabar ya Zit , semoga cepat sembuh dan kembali seperti semula

    BalasHapus
  2. ya yanti.....sudah 4th aku istri paling sabar tapi aku happy kok menjalaninya dan terima kasih doanya...

    BalasHapus
  3. Allah Maha Besar, semua ini pasti ada hikmahnya, semoga Ibu diberi kekuatan lahir dan bathin, do'a dari kami selalu menyertai,,,

    BalasHapus
  4. Syafakalloh, semboga ALloh swt memberikan kemudahan dalam proses penyembuhan, dan semua keluarga diberikan kekuatan kesabaran sehingga dengan semua ini justru mendapatkan banyak kebaikan yang mengalir. Amin

    BalasHapus

Terima kasih atas kujungannya......