* BUMI KU YANG TERNODA *
Bumi ku yang tercinta
Kau telah ternoda
dengan segala macam sampah dan
kertas, plastik, seng, tembaga
dan sejenisnya
Sungguh kasihan kau bumi ku
semakin hari
Kesuburanmu semakin sirna
mungkin hanya aku yang peduli
denganmu
tapi aku tak berdaya apa- apa
terhadap berjuta-juta pabrik
yang berkuasa
menaikkan produktivitasnya.
" Eh, Jangan ! Jangan buang sampah lewat jendela itu !", kataku saat melihat seorang keponakanku yang bernama Ilham menurunkan kaca mobil pada waktu kami dalam perjalanan mau ke luar kota. Dan pada saat itu pulalah ia berkata "Huu, kita kan sekarang tidak sedang berjalan di jalan tol dan tidak akan ada di denda kalau buang sampah", keluh Ilham sambil memasukkan kulit jeruk kedalam plastik yang sudah kuberikan kepadanya. Dan pada saat itu Wahyu yang adalah kembarannya Ilham pun berkata, " masak sih buang sampah dari jendela mobil, dan itu namanya kampungan ?". Tapi Ilham sepertinya mulai tersinggung dengan perkataan kampungan dari saudara kembarnya itu dan iapun berkata, tuh om supir juga tadi membuang kulit permen lewat jendela dan cuma kamu saja ( Wahyu ) yang tidak melakukannya. Dan banyak lagi orang-orang lain yang juga membuang sampah kok, sambil menoleh keluar jendela dan melihat banyaknya sampah di jalanan.
Tiba-tiba wahyu berkata " Tidak semua orang lagi, Ayah (suamiku) juga tidak kan, Yah?". Rupanya Wahyu mencari dukungan dari suamiku yang asyik duduk disamping supir, dan akhirnya suamiku pun dengan tersenyum melirik keponakannya itu. Lalu ia pun mulai bercerita, tentang perjalanannya waktu ke Singapura delapan tahun yang lalu dan berkata pada waktu itu yang ia temui di negara tersebut adalah sebuah negara yang sangat bersih, karena disana dikit-dikit di denda, seperti kalau buang sampah sembarangan. Buang kulit permen dan buang permen karet juga didenda, dan lebih parah lagi kalau meludah sembarangan juga didenda.
Wah, Repot deh disana. Tapi karena denda- denda itulah akhirnya kota di Singapura itu benar-benar bersih. Dan tidak seperti di daerah kita karena tidak semua orang bisa disiplin, maka semua peraturan apapun yang sudah di terapkan tetap saja tidak berhasil dan semuanya seakan jadi percuma saja. Tiba-tiba Ilham berkata, "Ya kan Yah, semua jadi percuma saja kalau kita yang bersih- bersih dan mengikuti aturan tapi orang lain tidak melakukannya, dan lebih baik nanti kalau ilham ke Singapura akan selalu bersih- besih dan mengikuti peraturannya". Akhirnya aku pun mulai ikut menyambung apa kata Ilham, karena aku lihat ia tidak mengerti dengan apa yang diceritakan oleh suamiku.
"Ilham, mungkin kalau kamu sendiri yang mulai mengikuti aturan dengan tidak membuang sampah sembarangan di jalanan atau dimanapun kamu berada, pasti deh semua orang atau teman-temanmu akan mengikutimu dan lama kelamaan banyak orang yang akan mengikutimu dan akhirnya semua akan menjadi bersih". Dan akhirnya Ilham pun mulai mengerti dengan apa yang aku ucapkan, dan iapun berkata " Oke, bunda aku akan lakukan mulai hari ini ".
Setelah dari tadi aku tidak mendengar komentar dari anakku, tiba-tiba iapun ikut berkata, "Dek Ilham dan Wahyu, tahu gak kalau di Jepang kata guru abang yang udah pernah berkunjung kesana, bahwa buang sampah disana lebih repot lagi deh. Karena sampah-sampah disana di kelompokan sesuai jenisnya, seperti ada sampah kertas, sampah kaleng, sampah kaca. Contohnya, kalau kamu minum air aqua botol beling dan tutupnya yang dari kaleng harus kamu masukkan kedalam tempat sampah yang khusus untuk sampah kaleng, sedangkan botolnya yang dari beling maka kamu harus masukkan kedalam tempat sampah khusus untuk kaca. Dan dengan cara begitu pulalah dengan sampah dari kantor, rumah, restoran semuanya bisa di daur ulang dengan baik dan dengan begitu mereka tidak terlalu repot dalam mengurus sampah-sampah. Iya kan Yah?" kata anakku pada ayahnya, "Karena kita selama ini tidak pernah membuang sampah lewat jendela mobil dari dulu, maka kita tidak pernah merasa repot seperti si kembar ini."
"Coba kalian lihat sekarang, di sekolah kita kan sudah disediakan tempat sampah dengan tiga macam warnanya dan yang warna kuning untuk sampah kering dan warna hijau untuk sampah basah, dan warna merah, untuk sampah yang merupakan bahan kimia (seperti pulpen, spidol, dll) dan semua ini juga sudah banyak kita temui di tempat-tempat umum dan di kota besar." Sambil tersenyum-senyum kedua kembar ini pun pada tersenyum sambil berkata, "Aku senang jadi orang Indonesia, karena orang Indonesia kaya kok. Coba lihat mana ada orang yang habis makan piringnya dibuang, kecuali orang Indonesia kata mereka."
" Kok bisa ?" tanya kami berbarengan.
" Iya, kan makannya di daun pisang. Habis makan langsung di buang dan tidak repot untuk mencuci piring ".
He.....he.....he....akhirnya kamipun pada tertawa.
Maaf teman-teman, sebenarnya postingan ini akan kubuat untuk menjawab tantangan dari Alamendah yang kukenal dari grup Warung Blogger di facebook. Tetapi karena gangguan di komputerku, akhirnya aku gak jadi menampilkan postinganku ini.
betul tu bunda...kalau semua ada undang2 tentu bandaraya kita bersih....
BalasHapussaya ga suka melihat orang buang sampah seenaknya
BalasHapusUntunglah sampai sekarang saya selalu sadar membuang sampah pada tempatnya
BalasHapusSalam
wah untung sampai sekarang selalu saya sadar buang sampah pd tempatnya:)
BalasHapusaku setuju deh kalo soal kebersihan diterapin kayak di singapura.... biar orang2 pada gak buang sampah karena banyak denda...ahaha
BalasHapusMembuang sampah di tempatnya memang harus dibiasakan sejak dini ya mbak. Supaya budaya tertib dan bersih melakat dalam jiwa anak2.
BalasHapusMbak.., aku tadi udah 2 kali nulis komentar, apakah keduanya masuk? Maklum koneksi sedan lemot banget nih :(
BalasHapusyaa terkadang balik ke kesadaran masing-masing tentang menjaga lingkungan sih.. soalnya terkadang, jangankan buang sampah sembarangan.. lah udah disediain kotak sampah dengan pembedaan kategori plastik, kering, basah aja masih pada nggak mau repot milahin.
BalasHapushemm... cuman bisa ingetin aja sih, sama kayak Ilham.
PS : maaf baru mampir dimari Bunda, baru bisa koneksi internet mulus sekarang :P
mari gerakan ini kita budayakan, setidaknya dimulai dari diri kita sendiri
BalasHapusbawa bekal makanan pakai kotak yang bisa dicuci dan pakai lagi lebih praktis kok
BalasHapus@ Yaatie Awang: Betul sekali puan...meskipun ada undang2nya ada, namun kesadaran yang belum ada..ya percuma aja..
BalasHapus@ r10: so pasti gak ada yg suka..
@Rose : Salam kenal..makasih sudah di kunjungi..
syukur deh, moga bisa diterapkan pada anak dan kel..
@Aina : sama dek..tapi kapan ya ??
@Ctt kecil dan Mbak Reni : Udah masuk mbak..sama, aku mau komen jg lemot nih..
BalasHapusmbak, thank ya sekarang dikomen ku sdh muncuk wajahmu yg canntik, ayu....
@Gaphe:makasih ya..komentarnya..
@Joe : insyaAllah bisa terlaksana..
@mama Calvin:makasih buk..sudah sudi mampir ke blogku...
makasih ya pendapatnya..
Di hong kong buang sampah sembarangan denda $1500. Tp bnyk yg mengabaikan. Tp jg kudu hati2 karna sewaktu2 tnp kita tahu, petugas bs tiba2 di samping kita dan mau ga mau 1500 hrs melayang. So, hrs ada kesadaran dr kita. Jgn hny tkt ama petugas aja dm menjaga keselamatan kantong kita :)
BalasHapusSalam. . . . .
Wah untung aku sih buang sampah cukup di samping rumah aja, nanti terus ada truk yang bawa tuh sampah. Oke mari kita jaga kebersihan lingkungan kita...
BalasHapusBila tidak ingin banyak sampah dan repot...kurangi pemakaina yang mengudang sampah banyak ya gak bun.
BalasHapusSemua ini emang harus dimulai dari dri sendiri dulu baru bisa kita praktekkan keorang lain...anak , keluarga dll.
Kunjungan perdana saya, jadi senang karena empunya rumah ternyata pencinta lingkungan
BalasHapussalam kenal Bunda
lebih praktis dengan daun pisang
BalasHapushabis pakai tinggal buang Bun..hehe
sampah nih seharusnya jadi topik pembicaraan serius di DPR gitu yaa
BalasHapusproblem bangsa indonesia yang dianggap remeh
padahal penting banget
Islam khan mengajarkan kita untuk tetap bersih ..baik diri sendiri maupun lingkungan kita.
BalasHapusOK ..smg sukses ya jadi pemenang ....
wah stroberry enak tuh....
BalasHapusjawaban tantangannya sama2 tentang sampah ya kita ..
BalasHapusbtw, postingan mana bun yg di ikutkan di acaraku ?
Siip Bun...membudayakan buang sampah pada tempatnya memang penting. Dan jelas g mudah...
BalasHapusTapi harus kita mulai...
Toch g repot kok...
Hanya soal membiasakan, semangat ;)
Semoga sucses ditantangan alamendah-nya ya...
Alhamdulillah...akhirnya kotak komenku muncul lagi...Dan buat teman2 yg sdh menuangkankan komennya disini...aku mohon maaf tdk bisa menjawab komen kalian...krn sdh beberapa hari kotak komenku hilang dan aku jg tidak dpt BW kesemua teman...krn aku jg menemui hal yg sama..
BalasHapus