Selasa, 07 Juni 2011

Buang Sampah, Kok Repot ???

      *   BUMI KU YANG TERNODA  *

Bumi ku yang tercinta
Kau telah ternoda  
dengan segala macam sampah dan
kertas, plastik, seng, tembaga 
dan sejenisnya
Sungguh kasihan kau bumi ku
semakin hari
Kesuburanmu semakin sirna
mungkin hanya aku yang peduli 
denganmu
tapi aku tak berdaya apa- apa
terhadap berjuta-juta pabrik
yang berkuasa 
menaikkan produktivitasnya. 

     " Eh, Jangan ! Jangan buang sampah lewat jendela itu !", kataku saat  melihat seorang keponakanku yang bernama Ilham  menurunkan kaca mobil pada waktu kami dalam perjalanan mau ke luar kota. Dan pada saat itu pulalah ia berkata "Huu, kita kan sekarang tidak sedang berjalan di jalan tol dan tidak akan ada di denda kalau buang sampah", keluh Ilham sambil memasukkan kulit jeruk kedalam plastik yang sudah kuberikan kepadanya. Dan pada saat itu Wahyu yang adalah kembarannya Ilham pun berkata, " masak sih buang sampah dari jendela mobil, dan itu namanya kampungan ?". Tapi Ilham sepertinya mulai tersinggung dengan perkataan kampungan dari saudara kembarnya itu dan iapun berkata, tuh om supir juga tadi membuang kulit permen lewat jendela dan cuma kamu saja ( Wahyu ) yang tidak melakukannya. Dan banyak lagi orang-orang lain yang juga membuang sampah kok, sambil menoleh keluar jendela dan melihat banyaknya sampah di jalanan.


      Tiba-tiba wahyu berkata " Tidak semua orang lagi, Ayah (suamiku) juga tidak kan, Yah?". Rupanya Wahyu mencari dukungan dari suamiku yang asyik duduk disamping supir, dan akhirnya suamiku pun dengan tersenyum melirik keponakannya itu. Lalu ia pun mulai bercerita, tentang perjalanannya waktu ke Singapura delapan tahun yang lalu dan berkata pada waktu itu yang ia temui di negara tersebut adalah sebuah negara yang sangat bersih, karena disana dikit-dikit di denda, seperti kalau buang sampah sembarangan. Buang kulit permen dan buang permen karet juga didenda, dan lebih parah lagi kalau meludah sembarangan juga didenda.

     Wah, Repot deh disana. Tapi karena denda- denda itulah akhirnya kota di Singapura itu benar-benar bersih. Dan tidak seperti di daerah kita karena tidak semua orang bisa disiplin, maka semua peraturan apapun yang sudah di terapkan tetap saja tidak berhasil dan semuanya seakan jadi percuma saja. Tiba-tiba Ilham berkata, "Ya kan Yah, semua jadi percuma saja kalau kita yang bersih- bersih dan mengikuti aturan tapi orang lain tidak melakukannya, dan lebih baik nanti kalau ilham ke Singapura akan selalu bersih- besih dan mengikuti peraturannya". Akhirnya aku pun mulai ikut menyambung apa kata Ilham, karena aku lihat ia tidak mengerti dengan apa yang diceritakan oleh suamiku.

      "Ilham, mungkin kalau kamu sendiri yang mulai mengikuti aturan dengan tidak membuang sampah sembarangan di jalanan atau dimanapun kamu berada, pasti deh semua orang atau  teman-temanmu akan mengikutimu dan lama  kelamaan banyak orang yang akan mengikutimu dan akhirnya semua akan menjadi bersih". Dan akhirnya Ilham pun mulai mengerti dengan apa yang aku ucapkan, dan iapun  berkata " Oke, bunda aku akan lakukan mulai hari ini ".

      Setelah dari tadi aku tidak mendengar komentar dari anakku, tiba-tiba iapun ikut berkata, "Dek Ilham dan Wahyu, tahu gak kalau di Jepang kata guru abang yang udah pernah berkunjung kesana, bahwa buang sampah disana lebih repot lagi deh. Karena sampah-sampah disana di kelompokan sesuai jenisnya, seperti ada sampah kertas, sampah kaleng, sampah kaca. Contohnya, kalau kamu minum air aqua botol beling dan tutupnya yang dari kaleng harus kamu masukkan kedalam tempat sampah yang khusus untuk sampah kaleng, sedangkan botolnya yang dari beling maka kamu harus masukkan kedalam tempat sampah khusus untuk kaca. Dan dengan cara begitu pulalah dengan sampah dari kantor, rumah, restoran semuanya bisa di daur ulang dengan baik dan dengan begitu mereka tidak terlalu repot dalam mengurus sampah-sampah. Iya kan Yah?" kata anakku pada ayahnya, "Karena kita selama ini tidak pernah membuang sampah lewat jendela mobil dari dulu, maka kita tidak pernah merasa repot seperti si kembar ini."

     "Coba kalian lihat sekarang, di sekolah kita kan sudah disediakan tempat sampah dengan tiga macam warnanya dan yang warna kuning untuk sampah kering dan warna hijau untuk sampah basah, dan warna merah, untuk sampah yang merupakan bahan kimia (seperti pulpen, spidol, dll) dan semua ini juga sudah banyak kita temui di tempat-tempat umum dan di kota besar." Sambil tersenyum-senyum kedua kembar ini pun pada tersenyum sambil berkata, "Aku senang jadi orang Indonesia, karena orang Indonesia kaya kok. Coba lihat mana ada orang yang habis makan piringnya dibuang, kecuali orang Indonesia kata mereka."
" Kok bisa ?" tanya kami berbarengan.
" Iya, kan makannya di daun pisang. Habis makan langsung di buang dan tidak repot untuk mencuci piring ".
He.....he.....he....akhirnya kamipun pada tertawa.

    Maaf teman-teman,  sebenarnya postingan ini akan kubuat untuk menjawab tantangan dari Alamendah yang kukenal dari grup Warung Blogger di facebook. Tetapi karena gangguan di komputerku, akhirnya aku gak jadi menampilkan postinganku ini.

24 komentar:

  1. betul tu bunda...kalau semua ada undang2 tentu bandaraya kita bersih....

    BalasHapus
  2. saya ga suka melihat orang buang sampah seenaknya

    BalasHapus
  3. Untunglah sampai sekarang saya selalu sadar membuang sampah pada tempatnya

    Salam

    BalasHapus
  4. wah untung sampai sekarang selalu saya sadar buang sampah pd tempatnya:)

    BalasHapus
  5. aku setuju deh kalo soal kebersihan diterapin kayak di singapura.... biar orang2 pada gak buang sampah karena banyak denda...ahaha

    BalasHapus
  6. Membuang sampah di tempatnya memang harus dibiasakan sejak dini ya mbak. Supaya budaya tertib dan bersih melakat dalam jiwa anak2.

    BalasHapus
  7. Mbak.., aku tadi udah 2 kali nulis komentar, apakah keduanya masuk? Maklum koneksi sedan lemot banget nih :(

    BalasHapus
  8. yaa terkadang balik ke kesadaran masing-masing tentang menjaga lingkungan sih.. soalnya terkadang, jangankan buang sampah sembarangan.. lah udah disediain kotak sampah dengan pembedaan kategori plastik, kering, basah aja masih pada nggak mau repot milahin.

    hemm... cuman bisa ingetin aja sih, sama kayak Ilham.

    PS : maaf baru mampir dimari Bunda, baru bisa koneksi internet mulus sekarang :P

    BalasHapus
  9. mari gerakan ini kita budayakan, setidaknya dimulai dari diri kita sendiri

    BalasHapus
  10. bawa bekal makanan pakai kotak yang bisa dicuci dan pakai lagi lebih praktis kok

    BalasHapus
  11. @ Yaatie Awang: Betul sekali puan...meskipun ada undang2nya ada, namun kesadaran yang belum ada..ya percuma aja..

    @ r10: so pasti gak ada yg suka..

    @Rose : Salam kenal..makasih sudah di kunjungi..
    syukur deh, moga bisa diterapkan pada anak dan kel..

    @Aina : sama dek..tapi kapan ya ??

    BalasHapus
  12. @Ctt kecil dan Mbak Reni : Udah masuk mbak..sama, aku mau komen jg lemot nih..

    mbak, thank ya sekarang dikomen ku sdh muncuk wajahmu yg canntik, ayu....

    @Gaphe:makasih ya..komentarnya..

    @Joe : insyaAllah bisa terlaksana..

    @mama Calvin:makasih buk..sudah sudi mampir ke blogku...
    makasih ya pendapatnya..

    BalasHapus
  13. Di hong kong buang sampah sembarangan denda $1500. Tp bnyk yg mengabaikan. Tp jg kudu hati2 karna sewaktu2 tnp kita tahu, petugas bs tiba2 di samping kita dan mau ga mau 1500 hrs melayang. So, hrs ada kesadaran dr kita. Jgn hny tkt ama petugas aja dm menjaga keselamatan kantong kita :)
    Salam. . . . .

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum Mbak,
    sepertinya kalo di kita perlu kesadaran yang tinggi dari masing-masing pribadi. Lha wong ditempat saya selokan kecil yang ndak ngalir tiap hari sampah dilempar di situ. Bau dan mengganggu.

    moga menang kontesnya Mbak

    BalasHapus
  15. Wah untung aku sih buang sampah cukup di samping rumah aja, nanti terus ada truk yang bawa tuh sampah. Oke mari kita jaga kebersihan lingkungan kita...

    BalasHapus
  16. Bila tidak ingin banyak sampah dan repot...kurangi pemakaina yang mengudang sampah banyak ya gak bun.
    Semua ini emang harus dimulai dari dri sendiri dulu baru bisa kita praktekkan keorang lain...anak , keluarga dll.

    BalasHapus
  17. Kunjungan perdana saya, jadi senang karena empunya rumah ternyata pencinta lingkungan

    salam kenal Bunda

    BalasHapus
  18. lebih praktis dengan daun pisang
    habis pakai tinggal buang Bun..hehe

    BalasHapus
  19. sampah nih seharusnya jadi topik pembicaraan serius di DPR gitu yaa
    problem bangsa indonesia yang dianggap remeh
    padahal penting banget

    BalasHapus
  20. Islam khan mengajarkan kita untuk tetap bersih ..baik diri sendiri maupun lingkungan kita.
    OK ..smg sukses ya jadi pemenang ....

    BalasHapus
  21. jawaban tantangannya sama2 tentang sampah ya kita ..

    btw, postingan mana bun yg di ikutkan di acaraku ?

    BalasHapus
  22. Siip Bun...membudayakan buang sampah pada tempatnya memang penting. Dan jelas g mudah...

    Tapi harus kita mulai...
    Toch g repot kok...
    Hanya soal membiasakan, semangat ;)

    Semoga sucses ditantangan alamendah-nya ya...

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah...akhirnya kotak komenku muncul lagi...Dan buat teman2 yg sdh menuangkankan komennya disini...aku mohon maaf tdk bisa menjawab komen kalian...krn sdh beberapa hari kotak komenku hilang dan aku jg tidak dpt BW kesemua teman...krn aku jg menemui hal yg sama..

    BalasHapus

Terima kasih atas kujungannya......