Jumat, 04 Maret 2011

Tetanggaku dan Kartu Askesnya

     Kamis siang  tepatnya setelah aku menjalani sholat dhuhur ,  tiba-tiba telepon di rumahku berdering, dan pada saat aku  mendengar berita di telepon itu tiba-tiba tubuhku terasa lemas, karena seorang ibu dengan suara yang terbata-bata mengatakan berita duka dari rumah sakit yaitu telah berpulang / meninggalnya suami ibu tersebut.

    Ibu tersebut adalah seorang tetangga yang rumahnya lumayan jauh dari tempatku dan berlainan RT denganku. tetapi karena ia setiap menaiki angkot selalu menunggu didepan rumahku sehingga akupun merasa dekatnya.
   
     Ibu muda ini adalah seorang ibu rumah tangga dengan seorang anak yang masih berusia 8 tahun dan suami yang sejak 4 bulan lalu mulai sakit-sakitan sehingga tidak lagi dapat bekerja dengan lancar, kerjanya adalah service mesin jahit yang selama ini sangat terkenal didaerah ku karena  hasil kerjanya yang sangat  memuaskan. Bapak muda ini beberapa bulan lalu menderita radang tenggorokan dan susah untuk menelan makanan sehingga hari ke hari tubuhnya menjadi lemas dan kurus, dan menurut istrinya ia telah berobat ke puskesmas tetapi tidak ada perubahan, akhirnya akupun menyarankan agar dibawa ke dokter saja, tetapi waktu kedokter ternyata ia mengidap sakit paru-paru.

       Tetapi mungkin karena ketiadaan biaya maka iapun dibawa keluarganya berobat di kampung dengan seorang dukun, tetapi setelah dua bulan ia berobat disana yang mana menurutnya tidak ada perubahan dan kalaupun ada hanya sebentar dan balik-balik lagi seperti semula. Dan karena tidak ada perubahan dan malah bertambah parah akhirnya beliau dibawa kerumah sakit dan diopname selama 1 minggu. Dan sejak itu mungkin karena kesibukanku sehingga aku tidak tahu lagi berita nya dan sampailah hari minggu lalu aku bertemu dengan ibu itu dan dengan sedih ia bercerita bahwa suaminya telah 5 hari dibawa pulang dari rumah sakit dengan cara paksa karena mereka tidak lagi mempunyai biaya pengobatan. Begitu pilu hatiku mendengar semua ini dan aku sangat mengerti perasaan ibu itu, karena aku pernah mengalaminya dan juga sempat habis-habisan dengan biaya pengobatan yang begitu besar.

    Senin pagi-pagi sekali aku sudah siapin semua urusan rumah tanggaku, dan akupun mulai mendatangi Rt dan Lurah untuk meminta bantuan, tetapi aku malah dianjurkan untuk mengurus Jamkeskot bapak itu. Tanpa pikir panjang lagi aku segera meminta lampiran surat-surat keluarga ini seperti KK dan KTP nya, inilah pengalamanku pertama kali mengurus surat Askes tidak mampu ini dan ternyata mengurus ini memang sangat susah dan ribet, aku disuruh untuk bolak balik memasuki beberapa buah kantor dan dengan doa dan kegigihan ku untuk benar-benar menolong, akhirnya tepat jam 12 siang semua urusanku selesai dan aku mendapati kartu tersebut dari kantor Askes dan siang itu juga aku mendatangi rumah ibu itu dan memintanya untuk segera mempersiapkan semua keperluan rumah sakit dan dengan rasa kurang percaya ibu itu tidak mau mengikuti saranku, rupanya ia tidak percaya karena selama ini ia sudah berusaha mengurus surat tersebut  tapi tidak berhasil dan malah ia sudah mengeluarkan biaya untuk surat itu tapi belum juga ia dapati.

         Ya Allah aku begitu kaget mendengarnya, kok begitu teganya ada orang yang bisa memanfaatkan situasi ini dengan cara menipu. padahal aku yang mengurus surat ini tidak ada dipungut sepeser apapun kecuali biaya map dan fotocopi. Akhirnya aku ikut membantu ibu ini untuk membawa suaminya ke rumah sakit dan mengurus semuanya  sampai ia mendapatkan kamar kelas 2 di rumah sakit umum  itu, ibu ini kulihat raut wajahnya kembali cerah sampai akupun pulang meninggalkannya dirumah sakit itu tanpa harus memikirkan biaya pengobatan lagi.
 
       Dan keesokan harinya aku kembali kesana dan kudapati bapak itu sudah mulai tenang dan sudah mau memasukkan makanan ke mulutnya dan aku serta suamiku memberinya semangat dan berkata bahwa ia pasti sembuh, karena kami yakin penyakitnya tidaklah separah penyakit yang diderita suamiku. dan hari ketiga ia dirawat aku tidak lagi mendengar kabar beritanya karena hari itu kami benar-benar sibuk dengan pekerjaan kami sampai akhirnya tepat hari ke empat ini aku dengan kaget dan tidak percaya mendengar kabar duka ini. Innalilahi wainna ilaihi rojiun semoga arwah bapak Burmadi ini diterima disisi Allah Swt dan keluarga yang ditinggal tabah menerimanya, Amin.

   Dengan pengalaman yang kualami ini, maka aku berharap kepada teman-teman sekiranya kalau  ada mempunyai teman, tetangga, atau saudara yang kurang mampu, tolonglah di ingatkan kepada mereka agar segera mengurus Kartu Askes sosial atau surat tidak mampu sesegera mungkin agar suatu saat apabila salah satu dari keluarga mereka ada mengalami sakit maka mereka dengan mudah dapat berobat dengan gratis tanpa harus menunda-nunda pengobatannya.


Contoh Kartu Peserta Program Askes Sosial

16 komentar:

  1. ya ampun.. sedih banget suaminya si ibu itu.. semoga diterima amal ibadahnya..

    itu juga tukang ngurusnya juga sempet-sempetnya tega menipu memanfaatkan orang yang lagi butuh banget.

    biarlah pengadilan Allah yang menjawab..

    BalasHapus
  2. @ Gaphe : makasih sudah pertama kali berkunjung di postingan ini....ya itulah manusia,tidak pernah puas dg apa yg didapatnya....

    BalasHapus
  3. Syukurlah mbak Zita telah berinisiatif menolong. Untung ada mbak Zita... setidaknya sang istri bisa mengupayakan pengobatan terbaik utk suaminya yg sakit itu. Salut deh atas kepedulian mbak Zita.

    BalasHapus
  4. Zita .... aku ikut prihatin dan berduka atas musibah itu... smg keluarga yg di tinggalkan sabar an tabah ya...

    Sorry ... aku lama ndak berkunjug, jaringan internet ku bbp hari ini lemot banget ... mau BW dan nulis coment aja sering susah/ gagal

    BalasHapus
  5. Padahal baru beberapa hari yang lalu Shasa tanya sama mama apa itu Jamkesmasda.

    BalasHapus
  6. @catatan kecilku: iya.... yang penting kan kita udh berusaha menolong.....
    lagipula aku emang gak tega ngeliat keadaan bapak itu....

    BalasHapus
  7. @hariyanti: thanks Yan,,
    iya,,, aku jg udh nebak kok,, kenapa udah lama gak nongol di fb.....

    BalasHapus
  8. @place: shasa jd udh ngerti kan apa maksudnya......

    BalasHapus
  9. semoga arwah beliau di terima di sisi-Nya y bu.

    makasih buat pesannya. ternyata masih ada org2 berhati mulia seprti yg ibu lakukan. senang bisa bersahabat dg ibu, meski melalui dunia maya.

    salam

    BalasHapus
  10. Selamat malam mbak... mampir lagi.

    BalasHapus
  11. @ wits : Amin.....senang jg dpt berkenalan dg wits (wong kito)

    @ the other : malam jg mbak.....makasih udh mampir....tp kok gak ada komennya....apa posting aku gak bagus dan tdk bermutu ya....

    BalasHapus
  12. ya seharusnya kartu spt itu diberikan kepada lebih banyak orang yg membutuhkan ya.

    BalasHapus
  13. jika semua orang bersikap seperti ini, tentu kita akan hidup aman tentram damai :)

    BalasHapus
  14. kesel banget deh ama orang itu! ga punya rasa kasian.. :( Tega!

    BalasHapus
  15. @ Sang Cerpenis bercerita : setuju banget buk...

    BalasHapus
  16. @ Majalah Masjid Kita : Amin..makasih komennya.. Kok aku buka postingmu gak bisa ya....

    @ Tukang Colong : yups...semoga gak ada lagi orang2 nakal yang cari kesempatan disaat orang lagi butuh....

    BalasHapus

Terima kasih atas kujungannya......