Aku punya cerita lucu nich, pada saat aku lagi ngantri di loket pengambilan pensiun bersama dengan eyang.
Eyang adalah tetangga di depan rumahku yang sudah berumur 81 tahun, aku begitu akrab dengan beliau dan sudah seperti cucu dan eyang kandungnya. Aku selalu menemani beliau kalau mengambil pensiun atau kemanapun dia mau pergi selalu mengajak aku dan kamipun pergi ditemani oleh sopirnya, karena ia tinggal seorang diri dirumahnya yang begitu besar dan beberapa orang mahasiswa yang kost di paviliun yang ada di samping rumahnya.
Saat itu aku duduk dibarisan kedua bersama eyang, sedang yang duduk di depanku ada tiga orang kakek-kakek yang kalau aku lihat mereka adalah kakek-kakek yang begitu keren atau pensiunan pejabat. Mereka bercerita begitu seru dan saking serunya suara mereka agak keras, sehingga akupun begitu jelas mendengar percakapan mereka. Salah satunya atau aku sebut saja Orang Pertama yang berbicara, mengatakan : " Alhamdulillah , Allah telah memberikan aku rezeki yang berlimpah ruah dan aku hidup sangat bahagia di dunia ini dan aku punya 3 buah rumah dan 2 buah kendaraan dan ada beberapa perusahaan yang saat ini di kelola oleh anak dan menantuku ".
Orang Tua Kedua berujar : " Saya juga sangat bersyukur, karena 3 orang anak saya menjadi dokter dan juga menantu saya 2 orang juga dokter, mereka semua hidup di kota besar dan bekerja di rumah sakit terkenal dengan gaji sebulan sekitar 30 jutaan, dan saya sangat bahagia sekali."
Orang Ketiga pun mulai berbicara : " Alhamdulillah saya punya istri 2 orang dengan delapan orang anak. Semua anak saya sudah hidup mapan, empat orang menjadi direktur di perusahaan mereka masing-masing dan 2 orang menjadi anggota dewan di Jakarta, 2 orang lainnya menjadi pengusaha. Mereka semua sangat baik dan saya bisa bermain atau berkunjung kapan saja dengan fasilitas yang anak-anak berikan kepada saya."
Itulah percakapan yang aku dengar dari kakek-kakek tersebut, tapi tiba-tiba ada lagi seorang kakek yang duduk persis disampingku berkata, "Wah, Alhamdulillah semua yang saya dengar dari bapak-bapak tadi, saya merasa bapak-bapak sangat hebat. Jujur saja, di dunia ini belum ada yang bisa saya banggakan, karena ibadah saya masih bolong-bolong, puasa sering tidak penuh dan juga amalan saya masih sedikit. Jadi gimana saya bisa hidup enak seperti bapak-bapak ? Tapi saya tidak khawatir,karena mudah-mudahan waktu di akhirat nanti saya juga bisa menyombongkan diri kepada bapak-bapak. Karena saya yakin, saya baru bisa melihat sukses atau tidak hidup saya dan miskin atau kayanya saya, nanti di akhirat. Jadi saya sekarang tidak bisa untuk sombong.
Ketiga kakek tadi hanya bisa tersenyum kecut dan tidak dapat berkata apa-apa dan dengan muka merah merekapun hanya diam membisu sambil menunggu giliran nama mereka dipanggil dan akhirnya berlalu satu persatu dengan wajah seperti orang malu.
Plugin WordPress Untuk SEO. Apa Saja Yang Harus Diinstal?
-
[image: Plugins Wordpress Untuk SEO]
Mengoptimalkan SEO (Search Engine Optimization) di WordPress adalah langkah
penting untuk meningkatkan peringkat situ...
kayaknya 3 kakek2 sombong itu kena skak mat! hehe
BalasHapus@noor: hehe... bener juga tuh....
BalasHapusMemamerkan apa yang ia punya....
BalasHapuskata kakek keempat benar, tidak ada yang bisa kita sombongkan melainkan apa yang akan kita berikan diakhir hidup kita.
@IbuDini: Iya, aku dapat dapat pelajaran baru juga tuh dari kakek yang keempat....
BalasHapussombong itu adalah hal yg paling di benci Allah. smg kita terhindar dr sifat itu.
BalasHapus@haryanti: amiin ya Robbal Alamin....
BalasHapusYang kaya gini masih ada di dunia....? sesungguhnya kekayaan di dunia ini hanya semu, kekayaan yg kekal itu di akhirat
BalasHapus